Teknik Hidroponik Sistem Aeroponik
Teknik hidroponik sistem aeroponik ini cukup praktis dibandingkan
dengan 6 tipe sistem hidroponik lainnya. Sistem aeroponik ini mudah dibuat dan
tanaman yang dihasilkannya memuaskan. Sama halnya dengan sistem hidroponik
lainnya, Anda bisa menggunakan berbagai macam bahan-bahan yang berbeda untuk
membuat sistem aeroponik, tentu disesuaikan pula dengan ruang yang tersedia dan
dipadukan dengan kreatifitas Anda.
Disamping itu teknik
hidroponik sistem aeroponik yang akan coba kami tuturkan kali
ini akan sangat mudah Anda ikuti dan implementasikan karena di tutorial
kali ini kami mencoba memandu Anda untuk membuat sistem aeroponik dengan beberapa
langkah sederhana. Para
hobis sekalian! Perlu anda ketahui bahwasannya ada
beberapa keuntungan ketika Anda menggunakan sistem aeroponik, diantaranya
menggunakan sedikit media pertumbuhan (grow media). Akar mendapatkan oksigen
secara maksimal, dan tanaman tumbuh lebih cepat. Umumnya, sistem aeroponik
tidak membutuhkan terlalu banyak air, jika dibandingkan dengan sistem
hidroponik lain penggunaan air di sistem ini adalah sistem yang membutuhkan air
paling sedikit. Selain itu sistem ini juga lebih mudah dalam proses memanen
hasil tanamannnya.
Akan tetapi ada beberapa kekurangan pada sistem ini. Disamping biaya
pembuatannya yang sedikit lebih mahal, gangguan penyumbatan pada pangkal alat
penyiraman sering terjadi apabila kita tidak telaten dalam melakukannya, dimana
penyumbatan tersebut bisa menyebabkan larutan elemen-elemen mineral penting
dalam larutan nutrisi terhambat untuk disalurkan ke wilayah akar tanaman .
Untuk itu anda harus ekstra hati-hati pada saat membersihkan penyumbatan
tersebut. Akar tumbuhan akan bergantung di udara, akar tersebut akan sering
mengalami kekeringan jika sirkulasi air terhenti, bahkan jika situasi seperti
ini sering terjadi bisa mengakibatkan tanaman tersebut mati.
Kemudian apa saja yang Anda perlukan untuk
membuat sistem Aeroponik ?
- Botol/wadah untuk menampung larutan nutrisi
- Pompa air
- Pipa untuk menyalurkan air dari reservoir utama ke pangkal penyiraman pada area media pertumbuhan
- Penutup media pertumbuhan untuk menutup daerah akar
- Alat penyiraman
- Botol/wadah air yang rapat untuk bilik media pertumbuhan tempat dimana system akar tanaman akan tumbuh
- Pipa untuk mengembalikan larutan nutrisi berlebih kembali ke reservoir air
- Alat pengatur waktu untuk menghidupkan dan mematikan pompa air
Adapun langkah-langkah untuk menanam
dengan sistem aeroponik sederhana adalah sebagai berikut:
- Pertama, Tanaman hidroponik yang akan ditanam harus berada dalam posisi diatas/diudara. Karena ketika tanaman berada di udara, peluang untuk mendapatkan oksigen akan semakin besar. Semakin banyak volume oksigen yang dihisap oleh akar tanaman, maka akan semakin cepat pula pertumbuhan tanaman hidroponik Anda. Dan inilah tujuan utama dari sistem hidroponik tipe aeroponik ini.
- Kedua, tumbuhan harus ditutupi dengan keranjang/wadah kecil yang fleksibel, atau bisa juga ditutupi dengan cell foam jika Anda menginginkan batang tanaman Anda tumbuh kuat dan padat. Satu hal yang perlu Anda ketahui ketika membuat keranjang/pelindung akar tanaman, Anda harus membuatnya bersifat fleksibel. Maksudnya, agar ketika Anda akan melakukan penyiraman pada akar secara berkala, Anda tidak perlu susah payah membuka dan menutup pelindung akar tadi.
- Ketiga, lakukanlah penyiraman/penyemprotan akar tanaman dengan larutan kaya nutrisi secara teratur, supaya akar tanaman tetap berada dalam kondisi basah/lembab dan tidak kekurangan nutrisi-nutrisi yang sangat dibutuhkan didalam proses pertumbuhan.
- Keempat, tanaman tersebut memerlukan cahaya yang proporsional agar udara segar mudah untuk masuk dan peluang tanaman utnuk mendapatkan oksigen lebih banyak. Sistem aeroponik ini memerlukan keseimbangan yang baik antara kelembapan, oksigen, dan nutrisi.
- Terakhir, faktor utama dari sistem aeroponik ini adalah pada tata cara pengairan/penyiramannya. Akar yang disirami dengan baik akan tumbuh lebih cepat dan dengan kondisi areanya yang dangkal si akar tanaman akan bisa menyerap nutrisi dan oksigen secara langsung tanapa hambatan dan proses sisrkulasi lainnya.
Ada 3 Jenis Sistem Aeroponik
1. Sistem Aeroponik Bertekanan Rendah
(Soakaponics)
Soakaponics sangat popular dan banyak dijual di toko hidroponik. Alasan
utama orang-orang memilih sistem aeroponik bertekanan rendah ini karena
harganya yang terjangkau sehingga banyak yang tertarik menggunakannya di
rumahan. Untuk membuat soakaponics cukup dengan pompa air standar dan alat
penyiraman yang akan meliputi seluruh daerah akar. Jika tumbuhan dan akar
semakin membesar, sebaiknya anda menyirami akar dari atas akar atau dekat atas
akar sehingga air akan menetes kebawah melalui kumpulan akar lebih banyak
daripada menyiraminya dari bawah.
2. Sistem Aeroponik Bertekanan Tinggi
Sistem aeroponik bertekanan tinggi memerlukan tekanan yang lebih tinggi
(60-90 psi) untuk menyemprotkan air dengan penyemprotan yang sangat kecil. Akar
akan memperoleh lebih banyak oksigen daripada sistem aeroponik bertekanan
rendah. Akan tetapi sistem ini lebih rumit dan mahal.
Apa saja yang anda perlukan untuk membuat
sistem aeroponik bertekanan tinggi?
- Tengki aki (memberi tekanan udara pada tengki waduk air)
- Pentil solenoid (membuka dan menutup saluran pangkal penyiraman)
- Pengatur waktu (membuka dan mentup pentil solenoid)
- Semprotan (menyemprot akar)
- Kompresor udara kecil
- Penutup bilik bertumbuh untuk daerah akar
- Waduk air untuk mensirkulasi kembali penyerapan nutrisi
Aeroponik bertekanan tinggi ini tidak memerlukan pompa air karena pompa
akan harus memompa 100 – 1000 detik perharinya. Untuk itu cara termudah adalah
dengan menggunakan tengki aki yang hampir mirip dengan sistem penyiraman RO
(Reverse Osmosis). Air (penyerapan nutrisi) mengalir pada satu sisi, memadatkan
udara kesisi lainnya. Udara terisi sampai tekanannya mencapai 60 – 90 psi.
Pentil solenoid digunakan untuk membuka dan mentup yang telah diatur waktunya
sehingga penyiraman bisa disesuaikan.
3. Fogger Ultrasonik
Fogger ultrasonik biasanya digunakan untuk membuat kabut pada sistem
aeroponik, akan tetapi dengan hasil pencampuran. Sering dijual juga untuk
perayaan Halloween. Kabut dari fogger ultrasonik ini cenderung jatuh ke wadah.
Membuat kabut tersebut meliputi seluruh akar dengan sempurna. Beberapa penanam
telah mengkombinasikan penggunaan fogger ultrasonik dengan sistem aeroponik
bertekanan rendah. Demikian kami paparkan beberapa teknik hidroponik sistem aeroponik kepada Anda, semoga kupasan yang kami sampaikan bisa berguna bagi Anda.
Selamat berhidroponik!
Komentar
Posting Komentar