Teknik Hidroponik Sistem Tetes (Drip System)
Teknik hidroponik sistem tetes (Drip
System) ini sangat dianjurkan bagi para
hobis yang baru menjajaki dan baru mengenal metode bercocok tanam hidroponik.
Perlu Anda tahu bahwa sistem tetes ini merupakan salah satu jenis sistem
hidroponik yang banyak digunakan hampir diseluruh dunia, baik oleh para penanam
hidroponik rumahan ataupun penanam hidroponik komersil. hal ini dikarenakan
konsep dari sistem hidroponik tetes itu cukup mudah dan hanya membutuhkan
sedikit bahan saja untuk membuatnya, namun meskipun demikian sistem tersebut
adalah sebuah sistem yang sangat berguna serta efektif. Meskipun konsep dari
sistem ini sangatlah mudah, hal tersebut tidak serta-merta akan membatasi
imaginasi anda untuk membuat sistem tetes buatan Anda sendiri. Cara kerja dari
sistem tetes tidak jauh beda dengan namanya, Anda tinggal meneteskan larutan
nutrisi pada bagian akar tanaman untuk menjaganya agar tetap basah
.
Sistem hidroponik tetes bisa anda desain dengan berbagai cara, mulai dari
sistem yang kecil hingga besar. Dan teknik
hidroponik sistem tetes (Drip System) ini akan kami
coba paparkan sejelas mungkin kepada Anda, sehingga ketika Anda membuatnya
dilapangan Anda tidak mengalami kebingungan. Perlu Anda ketahui pula, sistem
tetes ini akan sangat berguna untuk jenis tanaman yang besar dan berakar lebat
yang menghabiskan banyak ruang untuk menumbuhkannya. Hal tersebut dikarenakan
sistem ini tidak membutuhkan jumlah volume air yang banyak untuk mengaliri
sistemnya, dan jalur tetesnya pun mudah diterapakan pada ruang sistem yang
lebih lebar ataupun panjang. Semakin besar jumlah media tanam yang digunakan
untuk tanaman besar, maka akan banyak media tanam yang menghasilkan moisturizer
dari pada tanaman yang kecil yang cukup hanya dengan media tanaman yang
sedikit. Dan keadaan tersebut memberikan manfaat khusus bagi tanaman besar
karena hal tersebut lebih bisa ditoleransi oleh tanaman. Maksud dari toleransi
ini adalah tanaman-tanaman yang ditumbuhkan dengan sistem tetes tidak
membutuhkan banyak penyiraman, maka tanaman-tanaman tidak akan cepat stress
jika tidak disiram tepat waktu dikarenakan suatu alasan lain.
Alat dan bahan yang akan Anda butuhkan
untuk membuat sistem tetes adalah sebagai berikut:
- Sebuah wadah untuk menumbuhkan akar tanaman
- Sebuah wadah untuk penampung air
- Sebuah pompa keran yang bisa tenggelam
- Sebuah pengatur waktu untuk menyalakan dan mematikan pompa secara otomatis
- Beberapa meter selang secukupnya untuk menyambungkan saluran air dari pompa penampungan air ke tanaman
- paralon atau selang flexible untuk menjalankan saluran kembali larutan nutrisi ekstra dari tanaman kembali ke penampungan air.
- Anda dapat menggunakan emitter tetes, atau anda bisa membuat lubang kecil di dalam tabung dengan paper clippanas agar larutan kaya nutrisi bisa menetes keluar dari salurannya. (pilihan)
- Media tanam yang mendukung akar tanaman bisa tumbuh dengan baik dan mampu menahan berat dari tanaman hidroponik Anda.
- Sebenarnya cara kerja sistem hidroponik tetes cukup sederhana. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda perhatikan gambar dibawah ini, kemudian pahami penjelasan dibawahnya.
- Air (larutan nutrisi) dipompa dari wadah penampungan air melalui selang atau tabung menuju bagian atas dari media tanam yang digunakan (tempat dimana akar tanaman berada), dari sana selang tadi meneteskan larutan nutrisi kedalam media tanama akar.
- Kemudian setelah itu larutan nutrisi akan dikeluarkan kembali setelahnya melewati media tanam dan akar tanaman menuju bagian bawah wadah.
- Dari sana larutan nutrisi mengalir melalui saluran terbuka dan gaya gravitasi membuat larutan nutrisi mengalir turun dari wadah tadi melalui selang atau tabung menuju penampungan air.
- Penting untuk diingat bahwa wadah penumbuh tanaman paling tidak harus memiliki jarak 6 – 8 inci dari bagian atas penampungan air, agar gaya gravitasi bisa mengeluarkan kembali air berlebih ke wadah penampungan air utama yang berada di bagian bawah.
Ada Dua Tipe Sistem Hidroponik Tetes
1. Sistem Tetes Resirkulasi
Bagi para penanam rumahan, sistem tetes resirkulasi atau sirkulasi ulang adalah sistem yang kebanyakan diimplementasikan pada budidaya tanaman hidroponiknya. Cara kerja sistem ini sama seperti namanya, yakni secara sederhana sistem ini kembali mempergunakan larutan kaya nutrisi yang telah digunakan setelah larutan nutrisi tersebut melewati akar tanaman dan kembali ke wadah penampungan utama, dimana larutan yang kembali ke reservoir tersebut akan kembali di sirkulasikan melalui sistem, dan terus menerus digunakan. Sistem resirkulasi ini juga disebut sistem recovery atau pembaharuan ulang artinya para penanam bisa memperbaharui ulang larutan nutrisi yang digunakan sebelumnya dan diresirkulasi kembali melalui sistem tetes ini.
Seperti halnya sistem hidroponik lain yang dapat meresilkulasi, pada sistem
tetes resirkulasi ini larutan nutrisi bisa diperbaharui baik pH maupun tingkat
kekuatan nutrisi agar tanaman hidroponik Anda bisa mendapatkan nutrisi yang
seimbang disetiap periode tumbuh tanaman hidroponiknya. Maka dari itu ketika
Anda mencoba untuk menerapkan sistem tetes resirkulasi pada tanaman hidroponik
Anda, maka Anda perlu memeriksa segala kondisi tanaman hidroponik Anda baik
dari kondisi pH ataupun larutan nutrisi tanaman Anda, agar tanaman Anda bisa
tumbuh dengan baik dan sehat.
2. Sistem Tetes Non-Resirkulasi
Tipe sistem tetes yang kedua ini sering diterapkan oleh para penanam komersil pada tanaman hidroponiknya. Dilihat dari namanya sistem tetes yang kedua ini berlawana dengan yang pertama, yakni sistem ini disebut sistem tetes non-resirkulasi, yang artinya sistem ini tidak menggunakan kembali larutan nutrisi yang telah digunakan pada tanaman sebelumnya. Namun mereka para penanam komersil melakukannya dengan siklus penyiraman tanaman berkala. Mereka menyebutnya “cycle timers” sebuah alat untuk mengatur waktu siklus penyiraman tanaman dengan larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh akar tanaman, agar tanaman hidroponik mampu berkembang dan tumbuh dengan baik..
Larutan nutrisi dalam sistem tetes non-resirkulasi tidak begitu membutuhkan
perawatan dan perhatian yang begitu ketat, hal ini dikarenakan tidak ada
larutan nutrisi yang kembali dialirkan ke bagaian wadah penampung air utama.
Ini artinya ketika Anda mengimplementasikan panduan teknik hidroponik sistem tetes (Drip
System) ini dilapangan, Anda bisa mengisi panampung air
utama Anda dengan pengaturan derajat pH dan level larutan nutrisi yang seimbang
dan tidak akan pernah berubah-ubah, oleh karena itu Anda tidak perlu
memonitoring sirkulasi sitem tetes Anda. Selama Anda mengatur aliran air pada
reservoir secara lambat, maka elemen mineral yang lebih berat tidak akan
terbuang percuma ke bagian bawah wadah penampan tanaman hidroponik Anda, dan
membuat derajat pH air tetap seimbang dan takaran larutan nutrisi Anda akan
tetap sama.
sumber : http://www.ehidroponik.com/
Komentar
Posting Komentar